ANALISAKALTIM.COM – Pengentasan kemiskinan ekstrem di Kota Samarinda dinilai masih menjadi prioritas utama pemerintah daerah.
Sri Puji Astuti menyampaikan bahwa kemiskinan ekstrem di Samarinda tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi semata, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor pendidikan, kesehatan, dan akses layanan sosial.
“Dengan adanya sekitar 1.600 jiwa yang tergolong miskin ekstrem, dan jumlah rentan miskin yang lebih besar, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mengatasi masalah ini,” ungkapnya, belum lama ini
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga menyoroti perlunya meningkatkan akses lapangan kerja dan pelatihan bagi UMKM sebagai bagian dari strategi pengentasan kemiskinan.
“Makanya kita harus menggarisbawahi pentingnya memperhatikan jaringan sosial yang ada dalam masyarakat, dengan memberikan bantuan yang lebih dari sekadar uang atau beras,” tegasnya.
Selain itu, Sri Puji Astuti juga menekankan pentingnya akurasi data kemiskinan. Ia mengkritik bahwa data yang ada di pusat tidak selalu mencerminkan kondisi riil di lapangan.
Dengan pendekatan yang holistik dan fokus pada strategi yang efektif, diharapkan pengentasan kemiskinan ekstrem di Samarinda dapat menjadi kenyataan, memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Tepian.
“Ya kita mengusulkan agar pemerintah daerah melakukan pendataan ulang secara detail dan menyeluruh, agar bantuan dan program pengentasan kemiskinan dapat ditujukan kepada yang benar-benar membutuhkannya,” bebernya. ( Adv / DPRD Samarinda )