ANALISAKALTIM.COM – TENGGARONG – Di tengah hiruk-pikuk libur Lebaran, Desa Wisata Pela yang terletak di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menjadi oasis yang menyegarkan bagi para pencari ketenangan dan keindahan alam. Berada di tepian Sungai Mahakam, desa ini menawarkan pengalaman unik untuk menyaksikan Pesut Mahakam, si mamalia air tawar yang langka dan terancam punah.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela, Alimin, mencatat adanya lonjakan pengunjung yang signifikan selama periode libur Lebaran ini.
“Mulai dari hari Lebaran hingga Minggu lalu, terjadi peningkatan pengunjung. Di hari Lebaran, kita kedatangan sekitar 200-300 orang, dan jumlah itu meningkat menjadi 500 orang di hari-hari berikutnya,” ujar Alimin pada Selasa (16/4/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengunjung datang tidak hanya dari sekitar Kota Bangun, Tenggarong, Balikpapan, dan Samarinda, tetapi juga dari berbagai daerah lainnya.
Para pelancong tertarik dengan paket wisata yang ditawarkan, seperti tur Danau Semayang dari Desa Liang Ulu ke Desa Pela dengan harga Rp400 ribu per kapal yang bisa menampung 15-20 orang, serta tur danau langsung dari Desa Pela dengan biaya Rp200 ribu per kapal.
“Pengunjung yang beruntung mungkin bisa bertemu dengan Pesut Mahakam saat tur danau,” ucapnya.
Desa Pela juga menawarkan pengalaman menginap dengan homestay yang nyaman dan terjangkau. Dengan Rp200 ribu per malam, pengunjung bisa menikmati fasilitas makan tiga kali sehari. Selain itu, tersedia museum nelayan dan penyewaan sepeda untuk menjelajahi desa, termasuk melewati jembatan ulin yang menjadi ikon desa tersebut.
“Kami berharap dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Kabupaten Kukar dan Dinas Pariwisata untuk pengembangan Wisata Pela,” tandasnya. (Adv/DiskominfoKukar)