ANALISAKALTIM.COM – TENGGARONG – Di tengah hiruk-pikuk modernisasi yang tak terelakkan, sebuah desa di Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar), berdiri teguh dengan misi mulia. Desa Wisata Pela, yang telah menyabet penghargaan Kalpataru pada 2022, kini mengemban ambisi yang lebih besar dengan berkompetisi di Kalpataru 2024.
Mengusung bendera konservasi, Desa Pela menargetkan kategori penyelamat lingkungan dengan fokus pada konservasi Pesut Mahakam, spesies ikonik yang menjadi simbol kekayaan alam Kalimantan. Tidak hanya itu, desa ini juga berjuang melawan ilegal fishing, menanam pohon, dan menginisiasi berbagai program ramah lingkungan.
“Kami telah berhasil menerapkan inisiatif ini secara berkelanjutan,” terang Ketua Pokdarwis Desa Pela, Alimin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejak 2018, Desa Pela telah mengambil langkah progresif dengan menerbitkan Peraturan Desa untuk melindungi lingkungan dan habitat Pesut Mahakam.
“Kami tidak hanya mengawasi ilegal fishing, tetapi juga aktif melarang pembuangan sampah ke sungai,” ucapnya.
Desa Pela juga berperan aktif dalam mendorong DPRD Kukar untuk mengesahkan Peraturan Daerah tentang Konservasi Perairan Habitat Pesut Mahakam, yang telah diusulkan sejak 2022.
“Kami telah mengadvokasi peraturan ini sejak 2020 dan berharap pengesahannya dapat segera terlaksana,” imbuhnya sebagai penutup.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Desa Pela berharap untuk kembali meraih penghargaan Kalpataru dan mempromosikan lebih banyak inisiatif lingkungan di masa depan. (Adv/DiskominfoKukar)