ANALISAKALTIM.COM – Penyebaran informasi yang belum merata dianggap masih menjadi evaluasi dari program beasiswa Katim tuntas (BKT), Hal tersebut disampaikan secara lansung oleh anggota DPRD provinsi Kalimantan Timur, Salehuddin.
“Setiap program sudah sewajarnya dievaluasi guna memperbaiki celah kekurangan yang terjadi,” ungkap saleh, beberapa waktu lalu.
Ia pun menyebutkan bahwa, Pemprov Kaltim telah menggelontorkan anggaran dari periode 2019-2023 ini senilai Rp 1,2 triliun terhadap program BKT tersebut .
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Anggaran tersebut bukan nilai yang kecil, tapi masih belum sepenuhnya mengakomodir calon penerima yang benar-benar membutuhkan,” ucap saleh.
Politisi Golkar tersebut juga menyampaikan bahwa, capaian program BKT yang sudah ada juga perlu mendapatkan apresiasi. Tapi di samping itu diharapkan agar adanya evaluasi atau perbaikan sistem pada proses seleksi penerima program.
“Supaya lebih transparan dan mengedepankan aspek keadilan, terkhusus bagi masyarakat kita yang tidak mampu,” tegasnya.
Dia membeberkan hal ini dapat ditanggulangi dengan proses sosialisasi yang masif serta dapat menyentuh seluruh masyarakat hingga ke daerah pelosok.
“Saya berharap agar badan pengelola BKT dapat menerapkan sistem jemput bola khusus bagi masyarakat yang kurang mampu. Agar program ini benar-benar tepat sesaran,” tutupnya (Advertorial/DPRD Kaltim)