Sertifikasi Produk Halal Dan Higienis, Laila Sebut Saat Ini Masih Banyak Pelaku Usaha Yang Belum Memahami

Selasa, 7 Mei 2024 - 19:00 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Laila Fatihah. (Foto : AL)

Foto : Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Laila Fatihah. (Foto : AL)

ANALISAKALTIM.COM – SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Laila Fatihah mengungkapkan, jika saat ini Tim Panitia Khusus (Pansus) 2 masih melaksanakan Rapat Peraturan Daerah (Raperda) tentang sertifikasi produk higienis dan halal.

Ia menyebutkan, saat ini sudah sampai pada tahap sosialisasi serta mendengarkan masukan dari masyarakat, terkhusus dari para pelaku usaha.

“Karena mereka yang langsung berkecimpung di usaha yang mereka geluti, kemudian apa sih kendala yang mereka dapatkan itu, dan yang lebih utama kami ingin dengar dari masyarakat atau dari para pelaku usaha,” ucapnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lanjutnya, ia juga menyampaikan rata-rata dari masyarakat ternyata memang belum mendapatkan info terkait pengetahuan mereka tentang pendampingan sertifikasi halal pada produk.

“Jadi sebenarnya mereka pengen, tapi enggak tahu caranya seperti apa, karena kita memahami juga tingkat pendidikan dari para pelaku UMKM ini kan tidak sama, jadi kalau yang mungkin paham langsung pergi ke kelurahan, pergi ke koperasi industri untuk menanyakan keselarasannya,” ungkapnya.

Laila melihat, masyarakat saat ini tidak semua memahami hal tersebut, mungkin dari sepuluh persen hanya satu persen yang paham tahapan itu untuk melakukan proses sertifikasi halal.

Lebih Lanjut, Laila menginginkan agar lebih mencari dan merangkul lagi para pelaku usaha yang masih belum paham terkait hal tersebut agar mereka juga bisa mendapatkan sertifikasi.

“Jadi memang karakter masyarakat ini yang menjadi kendala kita untuk mensukseskan peraturan pemerintah tentang setiap wirausaha itu harus memiliki higienis dan halal seperti itu kan,” tutupnya. (AL/Adv/DPRDSamarinda)

Berita Terkait

DPRD PPU: Pedagang Tolak Relokasi Pasar Waru Sejak Awal
John Kenedi: Penerapan QRIS Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan UMKM di PPU
DPRD PPU Apresiasi Rencana Inventarisasi Budaya oleh Kemenko PMK
DPRD PPU Dorong Pembangunan TPI untuk Kesejahteraan Nelayan
Thohiron Tegaskan Pembinaan Atlet Harus Sejalan dengan Pemenuhan Infrastrukturn
DPRD PPU Sebut Kualitas Atlet Tergantung Visi-Misi Kepala Daerah Mendatang
Ishak: Penolakan Pedagang Pindah Bukan Soal Ego Semata
Thohiron Soroti Bonus Atlet yang Kerap Terlambat Dibayarkan
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 15 Oktober 2024 - 21:09 WITA

DPRD PPU: Pedagang Tolak Relokasi Pasar Waru Sejak Awal

Selasa, 15 Oktober 2024 - 20:57 WITA

John Kenedi: Penerapan QRIS Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan UMKM di PPU

Selasa, 15 Oktober 2024 - 20:34 WITA

DPRD PPU Apresiasi Rencana Inventarisasi Budaya oleh Kemenko PMK

Selasa, 15 Oktober 2024 - 20:02 WITA

DPRD PPU Dorong Pembangunan TPI untuk Kesejahteraan Nelayan

Senin, 14 Oktober 2024 - 21:26 WITA

Thohiron Tegaskan Pembinaan Atlet Harus Sejalan dengan Pemenuhan Infrastrukturn

Senin, 14 Oktober 2024 - 20:34 WITA

Ishak: Penolakan Pedagang Pindah Bukan Soal Ego Semata

Senin, 14 Oktober 2024 - 20:02 WITA

Thohiron Soroti Bonus Atlet yang Kerap Terlambat Dibayarkan

Minggu, 13 Oktober 2024 - 22:15 WITA

Ishak: Alih Fungsi Lahan di Babulu ke Sawit Tak Bisa Disalahkan

Berita Terbaru

Foto : Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Ishak

Advertorial

DPRD PPU: Pedagang Tolak Relokasi Pasar Waru Sejak Awal

Selasa, 15 Okt 2024 - 21:09 WITA

Foto : Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Thohiron

Advertorial

DPRD PPU Apresiasi Rencana Inventarisasi Budaya oleh Kemenko PMK

Selasa, 15 Okt 2024 - 20:34 WITA

Foto : Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Ishak

Advertorial

DPRD PPU Dorong Pembangunan TPI untuk Kesejahteraan Nelayan

Selasa, 15 Okt 2024 - 20:02 WITA